Sarang di Gedung Kehidupan Burung di Lingkungan Perkotaan

Sarang di Gedung Kehidupan Burung di Lingkungan Perkotaan

Pengertian Sarang di Gedung

Sarang di gedung merujuk pada sarang yang dibangun oleh burung di area perkotaan, khususnya di gedung-gedung tinggi, bangunan bertingkat, atau struktur buatan manusia lainnya. Burung-burung ini sering kali memilih lokasi yang tinggi dan terlindung untuk membuat sarang mereka, memanfaatkan celah atau retakan di dinding, jendela, atau atap gedung sebagai tempat tinggal sementara mereka bertelur dan merawat anak-anak mereka.


Ciri-Ciri Sarang di Gedung

  1. Lokasi di Ketinggian:
    Sarang di gedung umumnya dibangun di tempat yang tinggi, seperti di antara celah-celah bangunan atau di sudut-sudut atap, balkon, dan struktur lainnya. Keberadaan sarang ini sering kali sulit dijangkau oleh predator, memberikan rasa aman bagi burung yang membuatnya.

  2. Penggunaan Ruang Tersembunyi:
    Sarang yang dibangun di gedung sering tersembunyi di tempat-tempat yang tidak mudah terlihat, seperti di balik dinding atau di sela-sela ventilasi. Burung akan memanfaatkan setiap celah yang ada untuk membuat tempat yang nyaman dan aman bagi telur dan anak mereka.

  3. Material Sarang yang Bervariasi:
    Burung yang bersarang di gedung menggunakan berbagai macam material untuk membangun sarang mereka, seperti rumput, ranting kecil, serat tanaman, bahkan sisa-sisa manusia seperti kertas atau kain. Mereka akan menyesuaikan bahan dengan lingkungan sekitar agar sarangnya tetap kokoh dan nyaman.


Jenis Burung yang Membangun Sarang di Gedung

Beberapa jenis burung yang sering membangun sarang di gedung antara lain:

  1. Burung Merpati:
    Merpati adalah salah satu burung yang paling sering dijumpai bersarang di gedung. Mereka biasanya membangun sarang di ceruk-ceruk bangunan tinggi, di antara balok atau di jendela yang terbuka. Merpati memilih lokasi ini karena memberi mereka perlindungan dari predator dan cuaca ekstrem.

  2. Burung Gereja (House Sparrow):
    Burung gereja adalah jenis burung kecil yang suka bersarang di area perkotaan, termasuk di gedung-gedung. Mereka sering ditemukan membuat sarang di loteng atau di celah-celah dinding bangunan. Burung gereja sangat adaptif terhadap lingkungan manusia dan bisa membuat sarang dengan sangat cepat.

  3. Burung Jalak:
    Burung jalak juga sering memilih gedung-gedung sebagai tempat bersarang. Mereka membangun sarang di atap atau balkon gedung dan sering menggunakan material seperti daun kering, rambut, atau sisa-sisa makanan untuk membuat sarang mereka.

  4. Burung Pipit:
    Burung pipit juga merupakan burung yang sering ditemukan di gedung-gedung. Mereka membuat sarang di celah-celah gedung atau di antara struktur bangunan yang lebih kecil. Pipit umumnya memilih tempat yang terlindung untuk menjaga ketenangan selama mengerami telur.


Keuntungan dan Tantangan Sarang di Gedung

Keuntungan:

  1. Perlindungan dari Predator:
    Salah satu keuntungan utama membuat sarang di gedung adalah perlindungan dari predator. Burung dapat membangun sarangnya di tempat-tempat yang sulit dijangkau oleh hewan pemangsa yang ada di tanah, seperti kucing atau anjing liar.

  2. Lingkungan yang Relatif Aman:
    Gedung-gedung yang terletak di area perkotaan sering kali lebih aman dari gangguan alam liar, seperti badai atau kebakaran hutan. Burung yang membangun sarang di gedung dapat melindungi telur dan anak-anak mereka dari cuaca buruk.

  3. Akses ke Sumber Makanan:
    Gedung-gedung perkotaan sering kali berada di dekat sumber makanan, seperti tempat sampah atau restoran yang membuang sisa makanan. Burung-burung ini dapat dengan mudah mengakses makanan yang dibuang atau tersedia di sekitar gedung.

Tantangan:

  1. Risiko dari Manusia:
    Sarang di gedung sering kali menghadapi ancaman dari manusia. Beberapa orang mungkin mengganggu atau merusak sarang burung karena tidak ingin burung tersebut tinggal di gedung mereka. Pembersihan gedung atau renovasi bangunan juga dapat merusak sarang.

  2. Polusi dan Kebisingan:
    Salah satu tantangan utama bagi burung yang bersarang di gedung adalah tingkat polusi dan kebisingan di sekitar gedung. Polusi udara dan kebisingan yang ditimbulkan oleh kendaraan dan aktivitas manusia dapat mengganggu kenyamanan burung dalam merawat anak-anak mereka.

  3. Cuaca Ekstrem:
    Meskipun gedung-gedung memberikan perlindungan dari predator, cuaca ekstrem seperti hujan lebat atau angin kencang masih bisa memengaruhi kenyamanan burung. Sarang yang dibangun di area terbuka bisa lebih rentan terhadap perubahan cuaca.


Dampak Sarang Burung di Gedung

  1. Kontribusi pada Keanekaragaman Hayati Perkotaan:
    Kehadiran burung yang bersarang di gedung memberikan kontribusi pada keanekaragaman hayati di perkotaan. Meskipun burung ini beradaptasi dengan lingkungan buatan manusia, mereka tetap memainkan peran penting dalam ekosistem perkotaan, seperti mengendalikan populasi serangga.

  2. Dampak pada Kebersihan Gedung:
    Sarang burung di gedung dapat menimbulkan beberapa masalah kebersihan, seperti kotoran burung yang menumpuk. Hal ini bisa merusak fasad gedung dan menimbulkan bau yang tidak sedap, serta mempengaruhi estetika gedung secara keseluruhan.


Kesimpulan

Sarang di gedung menunjukkan kemampuan burung untuk beradaptasi dengan lingkungan perkotaan. Dengan memanfaatkan celah dan struktur bangunan, burung dapat membangun sarang yang aman dan terlindung dari predator. Meskipun ada tantangan seperti gangguan manusia dan polusi, sarang burung di gedung tetap menjadi bagian penting dari ekosistem perkotaan. Penting untuk menjaga keseimbangan antara keberadaan burung dan kenyamanan manusia, serta memahami peran burung dalam ekosistem perkotaan yang lebih luas.

01 January 1970 | Informasi

Related Post

Copyright 2023 - JuiceWrld